Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. (Lukas 5:38)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 19-20
Mengubah Sikap - Ketika tahun baru menjelang, banyak orang menyusun resolusi. Tahun depan akan berbuat ini dan itu. Akan berhenti begini dan begitu. Tak salah menyusun resolusi. Siapa yang tak ingin menjalani hidup dengan lebih baik?
Sebelum menyusun resolusi tahun baru, kita dapat menimbang-nimbang resolusi yang kita buat untuk tahun ini. Sejauh mana kita berhasil menjalankannya? Jika berhasil, kita boleh bersyukur dan berbangga. Jika belum berhasil, tidak perlu kita jadi patah semangat. Tetaplah menyusun resolusi untuk tahun depan. Sambil menyusun resolusi, cobalah mencari tahu, hambatan apa yang membuat kita belum berhasil menjalankan resolusi terdahulu. Jika sudah tahu, carilah cara untuk mengatasinya. Hal ini sangat penting. Karena sebaik apa pun resolusi kita untuk tahun depan, semua akan berakhir sama jika kita tidak mengatasi hambatan yang ada.
Keadaan bisa jadi hambatan. Namun apa guna menyalahkan keadaan? Lebih baik kita melihat diri sendiri. Jangan-jangan ada sikap dan kebiasaan yang jadi hambatan. Menjelang tahun baru, baiklah kita mengubah sikap dan kebiasaan. Bukan sekadar menyusun resolusi. Karena tanpa merubah sikap dan kebiasaan, resolusi tak akan pernah jadi. Sejajar dengan nasihat Yesus untuk memasukkan anggur baru ke dalam kantong baru, tahun baru sepatutnya dirayakan dengan sikap dan kebiasaan yang baru. Kalau tahun baru terus diisi dengan sikap dan kebiasaan lama, kebaruan itu menjadi “rusak”, hidup kita tidak mengalami kemajuan yang nyata.—OKS
Keenganan mengubah sikap dan kebiasaan adalah sumber kegagalan menjalankan resolusi tahunan
0 Response to "Mengubah Sikap"