Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan... (1 Timotius 4:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 14-16
Dilarang Menulis - Kakaknya, James, seorang pencetak surat kabar. Saat berusia 15 tahun ia membantu kakaknya. Setelah sekian hari bekerja, ia mengutarakan niat untuk menulis artikel di koran. James kaget dan melarangnya. Tak jera atau mundur, diam-diam ia menulis dan mengirimkan karyanya ke alamat sang kakak dengan memakai nama samaran. Karena dipandang layak terbit, artikel-artikel itu dicetak dan mengundang banyak reaksi positif. Siapakah ia? Dialah Benjamin Franklin yang kelak menjadi ilmuwan, penemu, negarawan, dan pengarang besar pada zamannya.
Paulus melihat potensi dalam diri Timotius yang masih muda itu dan ikut mengasahnya. Sampai tiba saatnya ia memercayakan kepadanya tugas penggembalaan jemaat. Peneguhan atasnya dilakukan di hadapan jemaat melalui "penumpangan tangan sidang penatua" (ay. 14). Di lain sisi, ia juga selalu mendorong Timotius untuk bertekun dalam belajar dan mengajar, menjaga diri, dan menjadi teladan (ay. 12, 13, 16). Supaya apa? Supaya ia semakin maju dan tidak diremehkan hanya karena ia masih muda (ay. 12, 15).
Tak banyak orang seperti Paulus. Lebih banyak yang menyerupai James Franklin. Potensi Anda tak ditengok. Kekurangan Anda rajin dicermati. Bukannya didorong maju, Anda justru dihambat. Semangat Anda diremehkan dan diruntuhkan. Tak mengapa. Jangan tersinggung, apalagi marah. Alihkan konsentrasi demi menggali potensi. Terus berjuang membuahkan karya-karya positif. Tuhan melihat potensi Anda dan Dia ingin Anda maju. Jadi, kenapa jera dan mundur? Ayo, maju! —PAD
Pembelaan diri terbaik adalah pembuktian diri melalui pengembangan potensi.
0 Response to "Dilarang Menulis"