Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?" (Obaja 1:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 1-4
Kebanggaan Palsu - Ada banyak alasan mengapa kita berbangga diri. Karena anak-anak berhasil dalam studi; karena suami atau istri yang sukses dalam pekerjaan; karena kita menerima penghargaan. Kebanggaan yang wajar. Tetapi akan menjadi hal yang salah ketika kebanggaan itu membuat kita sombong dan mulai merendahkan orang lain.
Bangsa Edom membanggakan diri dengan beberapa hal, antara lain merasa diri bijaksana (ay. 8) dan kuat bak pahlawan (ay. 9). Mereka juga menganggap diri mereka sebagai bangsa yang kuat dan tidak dapat dikalahkan karena mereka tinggal di dataran tinggi atau daerah pegunungan (ay. 3-4). Bangsa Edom menyombongkan diri mereka di hadapan Yehuda (sisa bangsa Israel yang masih berada di tanah milik pusaka mereka) saat Yehuda sedang mengalami kehancuran, bukan ketika Yehuda masih dalam keadaan yang aman (ay. 12-13). Kebanggaan semacam ini nyatanya mendatangkan kehancuran bagi bangsa tersebut. Bukannya ditinggikan, mereka malah direndahkan!
Sumber kebanggaan diri kita hanyalah pemberian Tuhan semata. Namun kita harus tetap menjaga hati untuk tidak sombong akibat hal-hal yang membanggakan tersebut. Ketika kita melihat ke sekeliling kita, orang-orang yang mungkin tidak seberuntung kita, apakah kita lalu merasa lebih baik dari mereka? Kiranya kita dijauhkan dari sikap semacam itu. Sebaliknya, biarlah kita belajar untuk tetap rendah hati dan menyalurkan karunia Tuhan tersebut untuk menolong orang-orang di sekitar kita. —SYS
Kebanggaan diri tanpa disertai kerendahhatian akan mendatangkan kecelakaan, bukan kesejahteraan.
0 Response to "Kebanggaan Palsu"