Bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (1 Petrus 4:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 22-24
Berbahagia Dalam Penderitaan - Richard Wurmbrand adalah gembala dari Rumania. Ia menghabiskan empat belas tahun di penjara akibat melayani di gereja bawah tanah. Walaupun berkali-kali disesah, dipukuli setiap hari, dan berbulan-bulan tak melihat matahari, semangatnya tak mengendur untuk memberitakan Injil. Ungkapannya yang indah berbunyi, “Penjara bukanlah rintangan bagi kehidupan seorang Kristen yang berguna.” Kini, penjara tempat ia disiksa telah menjadi tempat ibadah. Richard membuktikan bahwa dalam penderitaannya kebenaran Tuhan menyertainya. Entah apa yang akan terjadi seandai Richard menyangkal imannya saat masa-masa sulit itu. Kini ia bisa tersenyum karena kesetiaannya tak sia-sia.
Jauh sebelum Richard, orang percaya telah mengalami berbagai penganiayaan. Ya, orang percaya tidak perlu merasa heran jika mereka ditentang karena iman mereka. Petrus mengingatkan, “Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.” Ia melanjutkan, “Karena itu tetaplah bersukacita dan berbahagia dalam penderitaan karena nama Kristus.”
Kenyataannya tak semua orang percaya memahami perkataan ini dan bisa melakoninya. Mengapa? Hanya mereka yang sungguh-sungguh mengenal Allah dengan baik yang akan dimampukan menjalaninya. Mereka akan bersukacita dan berbahagia dalam penganiayaan sekalipun. Mereka tahu dan percaya bahwa dalam segala hal Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka. Dalam penderitaan pun mereka tetap memuliakan Allah. Bagaimana dengan kita? —PRB
Penderitaan karena kebenaran yang kita alami adalah anugerah yang justru patut kita syukuri.
0 Response to "Berbahagia Dalam Penderitaan"