Sebenarnya kamu harus berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 21-22
Jika Tuhan Mengkehendaki - Akhir tahun lazim diisi dengan aktivitas tutup buku, pendataan barang persediaan, dan penghitungan untung rugi. Para pelaku usaha juga merancang strategi bisnis untuk tahun berikutnya. Sedangkan kaum profesional memikirkan cara menggaet klien atau pelanggan lebih banyak lagi. Berbagai rencana disusun untuk meraih hidup yang lebih nyaman dan sejahtera. Tanpa disadari, optimisme yang membubung cukup sering mengundang kepongahan. Seolah semua yang kita rancang dan pikirkan pasti terlaksana. Seakan kita dapat memastikan hari depan kita.
Tentu kita harus memperhitungkan risiko ketika menjalankan aktivitas apa pun. Tidak ada yang salah pula untuk bersikap optimistis. Namun kita tidak boleh membanggakan diri berlebihan, seolah kita sendirilah pengendali atas hidup dan masa depan kita. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menyusun rencana untuk tahun mendatang. Pertama, kita hanya dapat merencanakan, namun tidak dapat memastikan apa yang terjadi esok. Kedua, hidup kita singkat dan harus diisi dengan hal-hal yang bermakna (ay. 13, 14). Ketiga, kita harus bergantung kepada Tuhan sepenuhnya dalam perencanaan kita.
Yakobus menasihatkan agar kita senantiasa memikirkan kehendak Tuhan dalam setiap perencanaan. Dengan mengakui bahwa Tuhanlah yang berdaulat dan yang membuat rencana kita berhasil, kita menundukkan diri di hadapan-Nya. Ketika kita merendahkan diri, Tuhan akan meninggikan kita (ay. 10). Dengan demikian, apa yang kita rencanakan dan kita lakukan menjadi berarti. —HEM
Melibatkan Tuhan dalam perencanaan berarti mengakui kebergantungan dan ketidakberdayaan kita
0 Response to "Jika Tuhan Mengkehendaki"